Senin, 05 Oktober 2009

DERASYA MELVINO FIANTISCA

Kamis 1 Oktober 2009 pukul 13.50 WIB, alhamdullilah putra keduaku lahir di rumah sakit Hermina Bogor dengan bantuan Dr. Surya Chandra, SpK dan Dr. Murdani SpA . Secara fisik putraku lahir dalam keadaan normal dengan berat 3,4 kg dan panjang 50 cm, namun berbeda dengan kelahiran kakak pertamanya Naufal Farrell yang berjarak sekitar 4 tahun (lahir 9 juni 2005), putra keduaku memang lahir agak "dipaksakan" karena posisinya yang menjelang kelahiran masih dalam keadaan melintang dari hasil pengecekan USG. Yap dengan terpaksa saya dan istri harus merelakan persalinan secara cesar. Setelah melakukan tes anastesi sehari sebelumnya kepada Dr Batara, tanggal 1 Oktober 2009 kami sepakati bersama sebagai hari lahirnya si kecil.Namun pemilihan tanggal tersebut tanpa bermaksud atau memiliki motif maupun mitos apapun, hanya sekedar memudahkan dan terkesan manis saja jika kelahiran bayi kami pada angka 0110 seperti mengenang awal saya dan istri menjalin ikatan.

Sekitar 20 menit setelah bayi kami lahir, seorang suster memanggil nama saya dan saya dipertemukan dengan Dr. Murdani yang membantu proses kelahiran. Alangkah kagetnya mendengar penjelasan dari Dokter tsb bahwa anak kami lahir dalam keadaan biru di sekejur tubuh akibat kekurangan oksigen yang disebabkan oleh terlilit tali pusar. Dokter menyarankan untuk dilakukan tes laboratorium perina, dimana bayi akan dilakukan observasi dengan memberikan oksigen untuk melancarkan pernafasan. Namun sebelum perawatan lanjutan dilakukan, saya diizinkan untk mengadzankan sang bayi. Selagi mengadzankan, terlihat wajah mungil sang bayi yg msh menggunakan alat bantu pernafasan seakan akan mengerti kehadiran ayahnya. Seketika itu pula saya berkesempatan mengambil gambar sang bayi dengan handycam yang telah saya persiapkan sebelumnya.Karena waktu terbatas, suster mempersilahkan saya keluar dari ruang perawatan tersebut.

Terlihat dari balik kaca perawatan, jabang bayi diletakkan dalam inkubator khusus dalam ruang perawatan, sementara sang ibu masih belum keadaan sadar sepenuhnya akibat efek pembiusan spinal dalam proses persalinan cesar tersebut pada kamar berbeda yang hanya berjarak sekitar 6 meter dari bayi.

Dengan rasa was-was dan senantiasa berdoa dan berharap yang terbaik buat kesehatan si jabang bayi, hampir 2 jam lebih saya menanti kabar tentang kondisi bayi selama perawatan. Berhubung karena rasa khawatir yang terus memuncak, saya mendatangi Dr. Murdani yang kebetulan lewat. Sekelibat saya bertanya tentang kondisi bayi,dan alhamdulliah berkat kebesar Allah kondisi bayi kami dinyatakan membaik dan pernafasannya normal dan tidak perlu menjalani perawatan intensif. Alhamdulillah ya Allah....Engkau telah mengabulkan doa hamba-Nya. Anugerah ini tidak akan kami sia siakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar